Berkata Imam mazhab kita, Imam Syafi’i r.h.:
“Aku telah mendampingi ahli sufi, maka aku telah mendapat faedah daripada mereka dua kalimah:
“Waktu itu seperti pedang, sekiranya kamu tidak memotongnya, maka ia akan memotong kamu.”
“Sekiranya diri kamu tidak disibukkan dengan perkara kebenaran, maka ia akan menyibukkan kamu dengan perkara-perkara yang batil” (Imam al-Suyuti, Ta’qid al-Haqiqah al-’Aliyyah).
Berkata Imam Malik:
“Sesiapa yang belajar ilmu feqah tetapi tidak belajar ilmu tasawwuf, maka ia adalah fasiq. Sesiapa yang belajar ilmu tasawwuf tetapi tidak belajar ilmu feqah maka ia adalah zindiq, dan sesiapa yang mengumpulkan kedua-duanya, maka ia adalah ahli haqiqat.” (Shaykh al-Fasi, Qawaid al-Tasawwuf).
Imam Ahmad bin Hanbal r.h. berkata kepada anaknya Abdullah:
“Wahai anakku! Hendaklah kamu duduk bersama kaum ini (ahli sufi) kerana mereka telah melebihi kami dengan banyaknya ilmu, muraqabah, khashyah, zuhud dan tinggi himmah.” (Shaykh Amin al-Kurdi, Tanwir al-Qulub).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kalau setakat berkata Imam Syafi'i berkata, Imam Malik berkata, sesiapa pun boleh.. Berilah rujukan dari buku-buku mereka sendiri seperi Al-Umm, Ar-Risalah, Al-Muattho ka, baru boleh percaya..
imam Maliki (Malik bin Anas Ulama besar pendiri madzhab maliki).
Beliau juga murid Imam jafar as Shadiq ra,mengungkapkan pernyataanya "barangsiapa mempelajari,mengamalkan tasawuf tanpa fiqih maka dia telah zindik,dan barangsiapa mempelajari fiqih tanpa tasawuf dia tersesat.Dan siapa yg mempelajari tasawuf dgn disertai fiqih dia meraih kebenaran".{kitab 'Ali al-Adawi Dari keterangan Imam Abil-Hassan,vol 2:195}.
Imam Syafi'i (Muhammad bin idris, 150-205 H ,ulama besar pendiri madzhab Syafi'i).
Beliau berkata "Saya berkumpul bersama orang2 sufi dan menerima 3 ilmu :
- mereka mengajariku bagaimana berbicara
- mereka mengajariku bagaimana memperlakukan orang lain dgn kasih sayang dan kelembutan hati.
- mereka membimbingku ke dalam jalan tasawuf" {Kashf al-Khafa and Muzid al-Albas ; Imam 'Aljuni Vol 341}.
Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H,ulama besar pendiri madzhab hanbali).
Beliau berkata "Anakku,kamu harus duduk bersama orang2 sufi,karna mereka adalah mata air ilmu dan mereka selalu mengingat ALLAH dalam hati mereka.Mereka adalah Zuhud yg memiliki kekuatan spritual yg tertinggi.Aku tak melihat orang yg lebih baik dari mereka". {Ghiza al Albab,vol 1 hal 120 dan Tanwir al Qulub,hal 405,Syaikh Amin al Kurdi}.
Syaikh Fakhruddin ar Razi (544-606 H,ulama besar dan ahli Hadist).
"jalan para sufi adalah mencari ilmu untuk memutuskan hati dari kehidupan dunia dan menjaga diri agar selalu sibuk dalam fikiran dan hati mereka dgn mengingat ALLAH pada seluruh tindakan dan prilaku". {I'tiqad al Furaq al Musliman hal 72,73}.
Ibn Khaldun (733-808 H, ulama besar dan filosof islam).
"jalan sufi adalah jalan salaf,yakni jalannya para ulama terdahulu di antara para sahabat Rasulullah,tabi'in,dan tabi'it -tabi'in.Asasnya adalah beribadah kepada ALLAH dan meninggalkan perhiasan serta kesenangan dunia". {Muqadimah ibn Khaldun,hal 328}.
1. Imam Abu Hanifah (pendiri madzhab hanafi).Beliau justru adalah murid dari ahli silsilah thariqat Nasqsybandiyah yaituh Imam Jafar As Shadiq Ra.Berkaitan dgn hal ini,Jalaluddin as Suyuthi dalam kitab Durr al Mantsur meriwayatkan bahwa Imam Abu Hanifah berkata "jika tidak karna dua tahun,Nu'man telah celaka.Karna dua tahun saya bersama Sayyidina Imam Jafar As Shadiq,maka saya mendapatkan ilmu spritual yg membuat saya lebih mengetahui jalan yg benar". {Ad-Durr al-Mukhtar,vol 1:43}.